Koleksi Foto Kematian Tentara NAZI

Mayat Tentara Jerman yang Terbunuh (KIA) dalam Pertempuran di Tanah Air (Reichsverteidigung)

 

Setelah Prancis dan Belgia berhasil direbut Sekutu dari tangan Jerman, maka pertempuran sengit di wilayah Rhineland berubah menjadi perang habis-habisan di tengah cuaca yang buruk sehingga menguras sumber daya masing-masing pihak yang berseteru. Foto ini memperlihatkan mayat seorang anggota Panzertruppen Jerman yang tergeletak tak bernyawa di dekat tanknya (kemungkinan besar dari jenis Panzerkampfwagen V Panther) selama berlangsungnya pertempuran di Immendorf, Rhineland, tanggal 28 November 1944. Teks aslinya berbunyi: "Kuburan panzer: prajurit Jerman yang telah mati tergeletak di tanah berlumpur dimana sebelumnya dia terlontar keluar dari tanknya yang meledak yang berada di belakangnya. Mayat rekan-rekannya masih berada di dalam tank. Di latar belakang adalah tank Nazi lainnya yang juga penuh dengan mayat-mayat awaknya". Perhatikan bahwa panzer dalam foto ini ditutupi oleh sedikit kamuflase dedaunan dan ranting. Di fase akhir perang dimana kekuatan udara Sekutu begitu terasa, maka pihak Wehrmacht berusaha sekuat tenaga untuk membuat mesin-mesin perang mereka "tidak terlihat" dengan kamuflase yang maksimal


Miris banget ngeliat foto ini! Dua orang prajurit Jerman yang tewas dalam pertempuran. Foto ini dijual di Ebay dan secara keliru disebutkan sebagai foto anggota SS. Padahal, setidaknya mayat yang paling bawah, jelas-jelas adalah anggota Volkssturm! Foto ini sendiri diambil tahun 1945 menjelang berakhirnya perang di Eropa

Prajurit Jerman satu ini benar-benar petarung sejati: dia terluka tapi masih tidak mau menyerah sehingga dibutuhkan granat untuk menghentikannya! Setidaknya itulah yang tertulis dalam caption aslinya. Jerman, 1 April 1945. Foto oleh Harold W. Clover dari S-2 Section / U.S. 31st Combat Engineer Battalion

Dua orang tentara Amerika dari 42nd "Rainbow" Infantry Division serta seorang mantan penghuni kamp konsentrasi Dachau mengangkat mayat seorang prajurit Waffen-SS dari sungai Würm yang tewas di hari kamp tersebut dibebaskan tanggal 29 April 1945. Prajurit Amerika yang berdiri paling kanan adalah Richard F. Dutro dari 232 Infantry, E Company asal Zanesville, Ohio, yang baru berusia 19 tahun. Saat pasukan Amerika tiba di Dachau, mereka menemukan sekelompok tentara penjaga SS yang berdiam di menara B dekat pintu gerbang. Menara ini langsung diserang meskipun prajurit Jerman yang berada di dalam tidak balas menembak. Prajurit yang menyerah langsung dihabisi di bawah menara tersebut, dengan dua di antaranya jatuh ke kanal sungaiWürm yang mengalir tak jauh di dekatnya. Ironisnya, para prajurit SS ini baru ditempatkan di Dachau hanya beberapa minggu sebelumnya untuk menggantikan penjaga utama yang melarikan diri, termasuk komandan kampnya! Mereka datang untuk mengatur ketertiban di kamp sebelum diserahterimakan ke pasukan Amerika, dan karenanya tidak bertanggungjawab langsung terhadap situasi di kamp tersebut


Di foto yang diambil setelah Pertempuran Berlin berakhir ini, kita bisa melihat seorang prajurit SS yang tergeletak tewas di sebelah halftrack-nya. Dahsyatnya, dia bukanlah prajurit Jerman melainkan sukarelawan asal Swedia! Namanya Ragnar Johansson (pangkat SS-Unterscharführer) yang merupakan mantan sersan di Angkatan Darat Swedia (P4 Skövde) dan anggota dari Partai Nazi Swedia, Svensk Socialistisk Samling (SSS). Ketika pertama dia bergabung dengan Waffen-SS dia ditempatkan di SS-Panzer-Division "Wiking", tapi kemudian dipindahkan ke SS-Freiwilligen-Panzergrenadier-Division "Nordland". Johansson terbunuh tanggal 1 Mei 1945 dalam Pertempuran Berlin ketika sedang mengemudikan kendaraan komando SdKfz 250 milik Hans-Gösta Pehrsson. Kendaraannya tertembak pasukan Rusia dan hancur (versi lain yang menyebabkannya mledug adalah sebuah granat)

Mayat Tentara Jerman yang Terbunuh (KIA) dalam Pertempuran di Front Skandinavia

Mayat orang Jerman yang terbengkalai di jalanan kota Helsinki, Finlandia, tahun 1944. Anehnya, tergeletak pula sebuah Eierhandgranate (granat tangan telur, nama resminya adalah Model 39 Eihandgranate) di kepalanya. Apakah ini sebuah jebakan, dimana ketika si mayat tersebut dipindahkan maka granat akan meledak? Tidak ada keterangan lebih lanjut mengenainya. Foto oleh Eliot Elisofon dari majalah LIFE

Mayat tentara muda Jerman di Finlandia, Oktober 1944. Foto berwarna di atas diambil oleh Eliot Elisofon (17 April 1911 - 7 April 1973). Fotografer dari majalah LIFE ini melanglang buana ke berbagai medan pertempuran guna mendapat hasil foto terbaik. Afrika Utara, Swedia, Finlandia, Hawaii, Pulau Wake adalah beberapa di antaranya. Dia juga terkenal dengan eksperimennya terhadap kontrol warna dalam karya-karya foto yang dihasilkannya

Tentara Jerman yang gugur di Tornio tanggal 8 Oktober 1944 selama berlangsungnya Perang Lapland (15 September 1944 - 25 April 1945). Perang ini berkobar di wilayah Finlandia paling utara antara Jerman vs Finlandia, mantan sekutu yang sebelumnya sama-sama bersatu melawan Uni Soviet

Foto Mayat Tentara Jerman yang Terbunuh (KIA) dalam Pertempuran di Front Italia

Mayat Gefreiter dari Fallschirmjäger yang terbunuh dalam pertempuran melawan Loyal Edmonton Regiment Kanada di Ortona, Italia, tanggal 21 Desember 1943. Di sebelahnya berserakan foto diri dan foto idola, siapa lagi kalau bukan Adolf Hitler! Pertempuran Ortona sendiri berlangsung dari tanggal 20 s/d 28 Desember 1943 antara 1. Fallschirmjäger-Division (Generalleutnant Richard Heidrich) yang bertahan melawan serangan 1st Infantry Division Kanada (Major General Chris Vokes). Meskipun terbilang kecil, tapi sengitnya begitu luar biasa sehingga disebut sebagai "Little Stalingrad" dimana pertempuran dan duel satu-lawan-satu berlangsung antar rumah dan ruangan yang berdekatan! Dalam sebuah insiden, seorang Fallschirmjäger dari unit zeni bernama Karl Bayerlein meledakkan sebuah rumah yang dipenuhi oleh pasukan Kanada sehingga menewaskan semuanya kecuali satu orang. Sebagai pembalasan, pihak Kanada meledakkan loteng rumah lain dimana di bawahnya berlindung dua peleton Fallschirmjäger. Tidak ada yang selamat! 

Foto Mayat Tentara Jerman yang Terbunuh (KIA) dalam Pertempuran di Front Afrika


30 Maret 1942: Seorang komandan tentara Inggris dari 8th Army menunjukkan pada anakbuahnya efek dari tembakan anti-tank terhadap Panzerkampfwagen IV (turmnummer 821) Jerman. Setelah itu... tak terbayangkan bagaimana perasaan prajurit-prajurit Inggris ini ketika kemudian menerima perintah dari komandannya untuk mengeluarkan "sisa-sisa" mayat awak tank Afrikakorps Jerman yang terbakar habis di dalam Panzer IV-nya tersebut! Karena posisinya berada di sebelah kiri, maka kemungkinan besar dia adalah supir panzer tersebut (di sebelah kanan adalah operator-radio)

Mayat tentara Jerman yang terbunuh dalam Pertempuran El Alamein. Terdapat dua pertempuran dalam Perang Dunia II yang terjadi di sekitar pemberhentian kereta api El Alamein (Mesir) yang keduanya berkobar tahun 1942 (koordinat 30°49′20.89″N 28°57′15.51″E). Pertempuran pertama berlangsung tanggal 1 - 27 Juli 1942, sementara yang kedua 23 Oktober - 11 November 1942. Ini belum termasuk Pertempuran Alam el Halfa (30 Agustus - 5 September 1942) yang juga terjadi di tempat yang sama. Dalam ketiga pertempuran tersebut, total DAK (Deutsche Afrikakorps) kehilangan 41.292 prajuritnya yang tewas, hilang, terluka dan tertawan

Mayat tentara Jerman yang tergeletak di balik meriam artileri Flak 88mm yang diselubungi oleh tanaman (yang tampaknya tidak cukup berguna untuk menutupi keberadaannya dari pandangan musuh!). Tak ada keterangan dari foto ini selain tulisan "Afrika" di belakangnya, tapi melihat dari jaket kamuflase yang dikenakannya, kemungkinan besar si prajurit malang tersebut berasal dari Fallschirm-Panzer-Division 1 "Hermann Göring". Bagian terbesar dari divisi ini memang diterjunkan di Front Afrika bulan Januari - Maret 1943, sementara Jäger-Regiment HG-nya sudah dikirim kesana dari November 1942

Awak senjata anti-tank 5-cm-PaK 38 Jerman yang tergeletak tak bernyawa di samping senjata andalannya. Foto diambil di wilayah Medenine, Tunisia, tahun 1943. Pertempuran Medenine sendiri berkobar tanggal 6 April 1943, dan merupakan serangan balasan Jerman yang ditujukan pada 8th Army Inggris. Serangan ini (yang dinamakan sebagai Operation Capri) bertujuan untuk mengganggu rencana serangan Inggris terhadap Mareth Line. Serangan berujung dengan kegagalan, dan di sore harinya pasukan Jerman ditarik mundur

Foto ini memperlihatkan sebuah Panzerkampfwagen III dari 10. Panzer-Division yang diambil tak lama setelah pertempuran di Medenine, Tunisia, tanggal 6 Maret 1943. Simbol dari divisi panzer tersebut yang berbentuk "YIII" terlihat di dekat posisi operator/gunner. Panzer satu ini bisa berarti Ausf.L atau Ausf.M, yang perbedaan paling kentara secara visualnya terletak pada knalpot (tidak nongol dalam foto di atas), serta alat pelontar asap yang ditambahkan di sebelah turet yang biasa nongol di Ausf.M, tapi tampaknya telah rusak dalam pertempuran. Dia hancur setelah dihantam oleh artileri 73rd Anti-Tank Regiment Royal Artillery Inggris, yang merupakan salah satu bagian dari pelindung anti-tank yang dikembangkan oleh Montgomery sebagai hasil dari ULTRA

Mayat Tentara Jerman yang Terbunuh (KIA) dalam Pertempuran di Front Barat

Ich hatt einen kameraden... Dua orang Grenadier dari SS-Verfügungs-Division bersiap-siap untuk menguburkan mayat rekan mereka yang gugur dalam pertempuran dalam invasi ke Barat tahun 1940 dan kini diselubungi oleh kain Zeltbahn. SS-Verfügungs-Division merupakan gabungan dari resimen SS Deutschland, Germania dan Der Führer, yang nantinya menjadi Divisi SS ke-2 "Das Reich". Foto oleh SS-Kriegsberichter Friedrich Zschäckel dalam bukunya "Waffen-SS im Westen - Ein Bericht in Bildern" (1941)
Salah satu foto yang diambil setelah serangan Dieppe yang gagal tahun 1942. Pihak Jerman
sedang mengangkut para prajurit yang terluka, sementara di latar depan tampak seorang prajurit
Jerman yang terbunuh. Dalam penyerbuan ke Dieppe (Normandia/Prancis) tanggal 19 Agustus 1942,
pihak Sekutu kehilangan 907 prajuritnya yang tewas, sementara Jerman hanya 311 orang
Hari kedua invasi Sekutu atas Normandia (7 Juni 1944) yang memperlihatkan kesudahan dari
sebuah pertempuran di sekitar pagar tanaman tinggi di dekat Ste. Mere Eglise. Mayat tentara
Jerman beserta dengan peralatan mereka berserakan di sepanjang parit sementara prajurit Amerika
yang terluka sedang mendapatkan pertolongan pertama. Fotografernya adalah Bob Landry dari LIFE

Jenazah tiga orang prajurit Fallschirmjäger dari III.Battalion/Fallschirmjäger-Regiment 6 tergeletak
di sebuah jalan kecil di dekat Sainteny, 8km barat-daya Carentan, Normandia (Prancis), tanggal 7
Juni 1944. Perhatikan Schiwmmwagen VW Tipe 166 di latar belakang bersama dengan dua orang GI
dari US 4th Infantry Division

Salah satu dari begitu banyak tentara Jerman yang terbunuh saat mencoba lolos dari kepungan pasu-
kan Sekutu di Carentan. Pertempuran di Carentan, Normandia, berlangsung dari tanggal 10 s/d 15
Juni 1944 antara Fallschirmjäger-Regiment 6, dua Ost-Bataillon, dan sisa-sisa pasukan jerman dari
unit lain melawan U.S. 101st Airborne Division. Pertempuran ini berakhir dengan kemenangan di
pihak Amerika

Foto ini diambil di belakang sebuah gereja di Colleville-sur-Mer (Normandia) tanggal 14 Juni 1944,
tak lama setelah pendaratan amfibi Sekutu, dan memperlihatkan tiga warga sipil Prancis berbincang
santai dengan kameraman Amerika dari 162nd atau 165th Signal Photo Company di dekat mayat
tentara Jerman. Berdiri ketiga dari kiri adalah kapten medis dari ESB Omaha (kompi ke-5 atau ke-6)
yang teridentifikasi dari helmnya dan pita lengan palang merah. Foto hasil karya fotografer terkenal
Robert Capa ini pertama kali dipublikasikan oleh majalah LIFE edisi 3 Juli 1944 halaman 11, dan
sensor masa itu telah membuat logo unit di helm dan lencana lengan di prajurit yang membe-
lakangi kamera di kanan menjadi tidak terlihat dengan jelas (sebenarnya dia berasal dari 82nd Airborne
Division / First U.S. Army). Saat pasukan Sekutu bergerak semakin dalam di Normandia,
masyarakat Prancis, di bawah perintah langsung dari Jenderal Dwight D. Eisenhower, melakukan
berbagai aksi sabotase dan hal apapun yang bisa mereka lakukan demi menghambat usaha
pasukan Wehrmacht yang sedang bertempur di negerinya. Tentara Jerman dalam foto ini dibunuh
oleh seorang warga Prancis yang sebelumnya telah dipaksa bekerja untuk Nazi dengan gaji 2$
perminggu. Si Landser kemungkinan besar berasal dari 3.Kompanie / I.Bataillon / Grenadier-regiment
726 / 716.Infanterie-Division yang memang pada saat itu ditempatkan di Colleville-sur-Mer


Prajurit Jerman yang malang ini tergeletak di tengah jalan di dekat pelabuhan Cherbourg tak lama
setelah penyerbuan Sekutu ke Normandia (Juni 1944). Rakyat sekitar, yang tampaknya telah
terbiasa dengan suasana perang, dengan santai berjalan melewatinya! Tampaknya seseorang
telah menempatkan tornister sebagai bantal di bawah kepala si prajurit, mungkin untuk membuat saat-
saat terakhirnya lebih "nyaman". Mayat yang sama difilmkan oleh British Pathe, dan videonya bisa
dilihat DISINI

Pada tanggal 13 Juni 1944, elemen-elemen dari 17.SS-Panzergrenadier-Bataillon menyerang
posisi pasukan Amerika dengan melewati Carentan dari baratdaya, dan dibantu oleh
Fallschirmjäger-Regiment 6. Beberapa artileri bergerak milik batalyon Panzerjäger ikut pula diperban-
tukan dalam serangan tersebut. Salah satu penghancur tank tersebut berhasil dihentikan oleh
tembakan anti-tank, sementara komandannya ditembak mati saat berusaha keluar dan menyelamatkan
diri

Mayat awak Panzerkampfwagen V Panther yang tergeletak di atas dek mesin tanknya yang ber-
selaput Zimmerit, Front Barat tahun 1944. Dari Ostmedaille (Medaille Winterschlacht im Osten 1941/
42) di kerahnya, kita bisa mengetahui bahwa dia adalah veteran perang musim dingin di Rusia
tahun 1941/1942. Dia juga mengenakan Verwundetenabzeichen (Medali Luka) di seragamnya, dan
cincin tak dikenal (Totenkopfring?) di jarinya

Para awak Panzerkampfwagen IV "743" ini bergelimpangan tak bernyawa di sekeliling tank mereka
yang terbakar hangus. Foto diambil di barat laut Eropa tahun 1944 oleh fotografer Inggris George
Rodger yang terkenal akan hasil karyanya di wilayah Afrika. Tank tersebut dilapisi oleh pasta
anti magnetik alias Zimmerit di badannya


Mayat seorang awak Sturmgeschütz Ausf.G yang "nyangkut" di laras meriam. Kaki prajurit malang ini tampaknya telah hancur, yang menguatkan dugaan bahwa dia tewas terlontar setelah terkena ledakan
bom! Foto ini diambil tak lama setelah pemboman strategis besar-besaran oleh pesawat-pesawat
bomber Sekutu pada hari pertama Operasi Cobra tanggal 25 Juli 1944 yang merupakan upaya
terobosan Sekutu menembus pertahanan Jerman di Normandia

Dua orang prajurit Amerika dari 3rd Armored Division memeriksa sebuah Sturmgeschütz (StuG) III Ausf.G Jerman yang terkena sergapan musuh dalam pertempuran di Luxemburg. Pertempuran ini merupakan bagian dari operasi militer Jerman bersandi "Wacht am Rhein", dan lebih dikenal
sebagai "Ofensif Ardennes" atau "Battle of the Bulge" (Pertempuran Tonjolan)

Di wilayah sekitar Chambois (Prancis), mayat dua orang prajurit Jerman tergeletak di tengah-
tengah rongsokan kendaraan mereka yang telah hancur. Tak jelas apakah sebelumnya mereka diserang
dari udara atau darat, yang jelas kertas-kertas yang berserakan menunjukkan bahwa telah
dilakukan penjarahan terhadap mereka. Truk di sebelah kiri adalah Opel Blitz, tipe truk ringan yang
paling umum digunakan oleh Jerman dalam Perang Dunia II

Seorang prajurit GI Amerika memandangi mayat seorang tentara Jerman yang terbaring di bela-
kang sebuah rongsokan SdKfz 251 Ausf.D schützenpanzerwagen (awal Agustus 1944). Si
prajurit memegang senapan mesin M3 "Grease Gun", sementara SdKfz-nya mempunyai nomor
registrasi SS yaitu S 926256 dan merupakan kepunyaan 1.SS-Panzer-Division "Leibstandarte SS
Adolf Hitler". Di latar belakang tampak rongsokan lain dari NSU Kettenkrad HK-101 (SdKfz 2)
yang teronggok di depan stasiun kereta api Mortain. Kendaraan Jerman ini di-K.O. oleh senjata anti-
tank 57mm (Sergeant Miller Rhyne) dari 120th Infantry-Regiment/30th US Infantry-Division dan
senjata anti-tank 3" dari elemen-elemen peleton pertama, A Company, 823rd TD Battalion

Hasil dari penyergapan udara oleh pesawat-pesawat Sekutu terhadap konvoy 2. SS-Panzer-Division
"Das Reich" di depan stasiun Mortain/Le Neufbourg (Prancis) tanggal 12 Agustus 1944. Di latar
depan tampak sebuah Sd.Kfz.251 yang teronggok dengan seorang prajurit Waffen-SS tergeletak tak bernyawa di sampingnya. Untuk melihat kondisi jalan yang sama saat ini, bisa melihat DISINI

Dalam kancah pertempuran di kota Toulon yang diduduki, prajurit-prajurit Prancis menggunakan
senjata anti-tank Jerman yang berhasil direbut untuk menyerang mantan tuannya. Pertempuran
demi memperebutkan pelabuhan di selatan Prancis yang berlangsung selama delapan hari ini beru-
jung pada menyerahnya pihak Jerman tanggal 28 Agustus 1944. Laksamana Prancis André
Lemonnier mengatakannya sebagai "Sesuatu yang luar biasa. Beberapa jalan tampak tak berpe-
nghuni sementara yang lainnya dipenuhi oleh warga sipil yang berjalan-jalan seakan-akan
pertempuran sedang terjadi di tempat yang berkilometer jauhnya."

Mayat prajurit belia Jerman yang terbunuh dalam ofensif Inggris di Belanda tanggal 31 Desember
1944. "pose"nya sendiri terbilang tidak biasa, dengan tangan di pinggang, dan bersandar pada
senapannya yang telah kosong menggunakan bahunya! Selain itu, bila kita perhatikan lebih lanjut
maka terdapat dua lubang di stahlhelm-nya. Senapan dalam foto ini kemungkinan adalah Gewehr
43 atau Karabiner 43. Fotografernya adalah George Silk dari LIFE

Sebuah Sturmgeschütz III Ausf.G, sebuah Sd.Kfz.251/1 dan sebuah Sd.Kfz.251/17 di Luxemburg tak
lama setelah Operasi Wacht am Rhein, dengan para awaknya yang tewas bergelimpangan di
tanah. Tampaknya mereka telah disergap tiba-tiba oleh pasukan Sekutu, meskipun tidak diketahui
apakah serangan itu datangnya dari arah darat atau udara

Pekerjaan sebagai reporter perang memang merupakan salah satu pekerjaan paling berbahaya di
dunia. Sudah bukan hal aneh kalau mereka menjadi salah satu manusia pertama yang diterjunkan ke
medan perang bersama pasukan pelopor lainnya demi mendapatkan hasil gambar yang dramatis.
Sementara yang lain dipersenjatai dengan senapan, pistol, granat, flamethrower dan sebagainya
sang reporter cukup bersenjatakan kamera. Dan memang peluru tidak memandang apakah dia
prajurit biasa, unit medis atau wartawan, karena selama engkau memakai seragam musuh maka dia
akan memangsamu! Seperti nasib Kriegsberichter ini, terbujur kaku dengan "senjata" utama
masih menggantung di lehernya... 

Private First Class (Pfc) Frank Vukasin dari 331st Infantry Regiment/83rd Infantry Division
Amerika dengan tenang mengisi ulang senapan M1-nya di dekat Houffalize, Belgia, sementara dua
orang tentara Jerman tergeletak tak bernyawa di dekatnya, 15 Januari 1945. Apakah dia yang
telah mengambil nyawa mereka? Tidak dijelaskan dalam caption asli foto ini

Seorang perwira Waffen-SS (kiri) dan supirnya tergeletak tak bernyawa di samping mobil mereka
yang kaca depannya pecah diberondong peluru. Di sebelah mereka berdiri seorang tentara Amerika
yang memegang senjata. Tampaknya kaki sang supir jebol diberondong senapan mesin kaliber
berat (mungkin MG kaliber 50?). Dari plat nomor mobilnya (SS 503 176) kita bisa mengetahui
bahwa kedua orang ini berasal dari 1. SS-Panzer-Division "Leibstandarte SS Adolf Hitler".
Foto ini diambil tahun 1945 di Austria

Foto Mayat Tentara Jerman yang Terbunuh (KIA) dalam Pertempuran di Front Timu

Seorang awak senjata PaK 37 (Panzerabwehrkanone 37) berlutut di depan kawannya yang baru
saja tertembak telak di bagian kepala (headshot!) dalam pertempuran di Polandia bulan September
1939. Ada beberapa kemungkinan yang dilakukan oleh si prajurit (medis?) tersebut, meskipun
nyolong bukan salah satu di antaranya: memeriksa denyut nadi di tangan; mencopot
erkennungsmarke (dog tag); atau memberikan pertolongan pertama. Yang jelas, dari ekspresi di
mukanya, si prajurit Jerman yang tergeletak di tanah kemungkinan sudah tak bernyawa

Seorang prajurit Jerman tergeletak tak bernyawa di padang alang-alang Front Timur. Tampaknya dia
telah mati selama beberapa waktu, yang terlihat dari berkerubungnya lalat di sekujur tubuhnya.
Sang Landser malang mengenakan seragam M40 serta kantung peluru (Patronentasche)
diikat pinggangnya, yang menandakan bahwa dia adalah prajurit infanteri. Ketiadaan
hoheitsabzeichen (lambang elang) di atas saku kanannya menunjukkan bahwa dia bukanlah anggota
Heer melainkan anggota Waffen-SS


Prajurit muda Heer yang baru dipromosikan menjadi perwira ini gugur dalam pertempuran di Front
Timur, dan dia seakan-akan sedang tidur saat dalam keadaan tergeletak tak bernyawa di peti kayu
sebelum dikuburkan! Bila memungkinkan, biasanya pihak Wehrmacht akan menggunakan peti kayu
untuk prajurit-prajurit mereka yang terbunuh di medan pertempuran dan menguburkannya
dengan mengenakan seragam yang bersih. Dari foto saat masa hidupnya (saat masih
berpangkat Feldwebel), diketahui bahwa dia adalah veteran pertempuran di Krimea
(dari Krimschild di lengannya), juga telah mendapatkan pita Eisernes Kreuz II.Klasse;
DRL Sportabzeichen, Allgemeines-Sturmabzeichen serta Verwundetenabzeichen in Schwarz. Saat
seorang prajurit Wehrmacht meninggal maka biasanya medali yang telah dia peroleh akan diambil
untuk dikirimkan pada keluarga mendiang di tanah air melalui pos. Disini kita melihat bahwa
seragam yang dipakaikan di jenazahnya sudah "bersih" dari medali, kecuali pita Eisernes Kreuz II.
Klasse yang memang dijahitkan pada seragam untuk pemakaian sehari-hari sementara medali
aslinya disimpan (dikenakan secara penuh hanya pada saat hari penganugerahan atau momen-momen
besar tertentu saja)

Mayat-mayat tentara Jerman yang bergelimpangan di depan perbatasan kota Moskow, Rusia, dalam
gerak mundur awal tahun 1942. "Pertempuran Moskow" adalah nama yang diberikan para
sejarawan Soviet untuk menyebut sebuah pertempuran yang berkecamuk di wilayah seluas 600km,
yang penting secara strategis dan berlangsung antara tanggal 2 Oktober 1941 s/d 7 Januari
1942. Pertempuran ini merupakan titik balik dalam Operasi Barbarossa (penyerbuan Jerman
terhadap Rusia), dimana 174.000 - 400.000 prajurit Wehrmacht menjadi korban kebrutalannya
(tewas, terluka, hilang, tertangkap)

Hal yang tidak anda temukan setiap hari: mayat seorang tentara Jerman yang sudah membeku
ini ditancapkan di pinggir sebuah jalan oleh pihak Rusia sebagai sebuah rambu dadakan di dekat
front pertempuran! Uni Soviet tahun 1942. Terlihat bahwa sepatunya sudah dicopot, suatu hal yang
biasa bagi pihak yang berperang untuk melucuti mayat lawannya ketika pasokan suplai ke garis
depan menipis! Kisah lain menyebutkan bahwa sekelompok prajurit Jerman yang sedang berpatroli di
front depan di musim dingin menemukan 20 orang tentara Rusia berdiri membeku tanpa nyawa! Hal ini begitu mengejutkan sehingga mereka pada awalnya menyangka bahwa prajurit-prajurit Rusia itu
masih hidup!

"Ich hatt' einen Kameraden" (Saya punya Rekan Seperjuangan) adalah sebuah lagu sendu yang berasal
dari tahun 1809 dan biasanya dinyanyikan di upacara pemakaman. Lagu ini masih dinyanyikan
oleh Angkatan Bersenjata Jerman sampai saat ini. Bekas perban dan kain yang berserakan menunjuk-
kan bahwa sebelumnya telah dilakukan upaya untuk menyelamatkan nyawa si prajurit malang, tapi...
dran sein (waktunya telah tiba). Di dekatnya sekelompok prajurit dari 389. Infanterie-Division
sedang menunggu perintah untuk bergerak. Di akhir bulan September 1942, 6. Armee telah kehi-
langan 7.700 orang prajuritnya yang terbunuh dan 31.000 lainnya luka-luka. Paulus telah kehilangan
10% dari anakbuahnya, dan tetap dia masih belum bisa menyingkirkan secara tuntas perlawanan
gigih pasukan Rusia yang terkepung di Stalingrad. Padahal yang terburuk belum lagi dimulai: pere-
butan distrik industri di kota tersebut


Mayat-mayat tentara Jerman yang tewas dalam neraka di Stalingrad. Pertempuran Stalingrad, yg
terjadi pada 23 Agustus 1942 hingga 2 Februari 1943, merupakan pertempuran sengit antara Jerman
dan sekutunya melawan Uni Soviet, memperebutkan kota Stalingrad (yang sekarang bernama
Volgograd). Pertempuran ini dianggap sebagai titik balik Perang Dunia II, dan sebagai pertempuran
paling berdarah sepanjang sejarah, dimana 1,5 juta orang lebih terbunuh dari kedua pihak! Kedua
pihak bertempur dengan brutal dan tidak memperdulikan korban warga sipil. Pertempuran ini terdiri
dari beberapa fase, yaitu pengepungan Jerman terhadap Stalingrad, pertempuran dalam kota,
serangan balik Soviet, serta pengepungan serta penghancuran kekuatan-kekuatan Poros di
sekitar Stalingrad, yang ditulangpunggungi oleh 6. Armee Jerman pimpinan
Generalfeldmarschall Friedrich Paulus

Takdir yang bisa menimpa setiap prajurit dimanapun: terbunuh di medan pertempuran. Seperti
halnya tentara Jerman yang mati membeku di Stalingrad ini. Begitu brutalnya situasi peperangan
disana sehingga tidak diketahui apakah si tentara malang mati oleh karena tembakan peluru, luka-
lukanya, musim dingin atau kelaparan! Tragisnya, seseorang (yang kemungkinan besar prajurit
Rusia) tampaknya telah bermain-main dengan mayat si tentara. Mukanya dihantam dengan tiga
tusukan bayonet, dengan salah satu di antaranya membelah kulit di rahang kirinya!

Ekspresi kematian seorang Obergefreiter dari Wehrmacht yang tewas membeku di Stalingrad
bulan Februari 1943. Foto oleh Sergey Strunnikov yang diambil dari album “Stalingrad. February-
March 1943“. Mayat-mayat pasukan yang gugur dalam Pertempuran Stalingrad, baik pihak
Jerman maupun Rusia, kebanyakan tidak dikuburkan. Mereka ditumpukkan di sebuah lubang
untuk kemudian dibakar dengan menggunakan bensin demi mencegah tersebarnya penyakit menular

1 Response to "Koleksi Foto Kematian Tentara NAZI"